Aplikasi Islam ini juga telah dilengkapi dengan keyboard Bahasa Arab, kamus Bahasa Arab-Indonesia, e-Pustaka Islami, dan Maktabah Syamilah. Dibandingkan dengan software sejenis seperti Maktabah Syamilah, program Syumila NU mempunyai banyak kelebihan. Kamus Arab-Indonesia Al Munawir. Salah satu kamus yang sering kita gunakan untuk mengetahui arti kosakata Arab ke dalam bahasa Indonesia. Kini telah tersedia versi digitalnya. Sudah punya yg Al-'Ashr, ijin download. Idham muhammad. Fathulloh Alwie Royanie 22 Mei 2014 00.17.
Ahlibahasaarab.blogspot.com - Bangsa Arab diakui sebagai bangsa yang sangat ahli dalam bidang sastra, dengan sederet nama-nama sastrawan beken pada masanya, namun dalam hal tradisi tulis-menulis (baca: khat) masih tertinggal jauh bila dibandingkan dengan beberapa bangsa di belahan dunia lainnya yang telah mencapai tingkat kualitas tulisan yang sangat prestisius. Sebut saja misalnya bangsa Mesir dengan tulisan Hierogliph, bangsa India dengan Devanagari, bangsa Jepang dengan aksara Kaminomoji, bangsa Indian dengan Azteka, bangsa Assiria dengan Fonogram/Tulisan Paku dan pelbagai negeri lain sudah terlebih dahulu memiliki jenis huruf/aksara. Keadaan ini dapat dipahami mengingat Bangsa Arab adalah bangsa yang hidupnya nomaden (berpindah-pindah) yang tidak mementingkan keberadaan sebuah tulisan, sehingga tradisi lisan (komunikasi dari mulut ke mulut) lebih mereka sukai, bahkan beberapa diantara mereka tampak anati huruf.
Tulisan baru dikenal pemakaiannya pada masa menjelang kedatangan Islam dengan ditandai pemanjangan al-Mu'alaqot (syair-syair masterpiece yang ditempel di dinding Ka'bah).Pembentukan huruf abjad Arab sehingga menjadi dikenal pada masa-masa awal Islam memakan waktu berabad-abad. Inskripsi Arab Utara bertarikh 250 M, 328 M dan 512 M menunjukkan kenyataan tersebut. Dari inskripsi-inskripsi yang ada, dapat ditelusuri bahwa huruf Arab berasal dari huruf Nabati, yaitu huruf orang-orang Arab Utara yang masih dalam rumpun Smith yang terutama hanya menampilkan huruf-huruf mati. Dari masyarakat Arab Utara yang mendiami Hirah dan Anbar, tulisan tersebut berkembang pemakaiannya ke wilayah-wilayah selatan Jazirah Arah. Perkembangan Kaligrafi Periode Bani Umayyah (661-750 M) Beberapa ragam kaligrafi awalnya dikembangkan berdasarkan nama kota tempat dikembangkannya tulisan. Dari berbagai karakter tulisan hanya ada tiga gaya utama yang berhubungan dengan tulisan yang dikenal di Makkah dan Madinah yaitu Mudawwar (bundar), mutsallats (segitiga) dan Ti'im (kembar yang tersusun dari segitiga dan bundar).
Dari tiga inipun hanya dua yang diutamakan yaitu gaya kursif dan mudah ditulis yang disebut gaya muqawwar berciri lembut, lentur dan gaya mabsut berciri kaku dan terdiri dari goresan-goresan tebal (rectilinear). Dua gaya ini pun menyebabkan timbulnya pembentukan sejumlah gaya lain lagi yang diantaranya Mail (miring), Masyq (membesar) dan Naskh (inskriptif). Gaya Masyq dan Naskh terus berkembang, sedangkan Mail lambat laun ditinggalkan karena kalah oleh perkembangan Kufi. Perkembangan Kufi pun melahirkan beberapa variasi baik pada garis vertikal maupun horizontalnya, baik menyangkut huruf-huruf maupun hiasan ornamennya. Muncullah gaya Kufi Murabba' (lurus-lurus), Muwarraq (berdekorasi daun), Mudhaffar (dianyam), Mutarabith Mu'aqqad (terlilit berkaitan) dan lainnya. Demikian pula gaya kursif mengalami perkembangan luar biasa bahkan mengalahkan gaya Kufi, baik dalam hal keragaman gaya baru maupun penggunaannya.
Dalam hal ini penyalinan al-Qur'an, kitab-kitab agama, surat-menyurat dan lainnya.Diantara kaligrafer Bani Umayyah yang paling termashyur mengembangkan tulisan kursif adalah Qutbah al-Muharrir. Ia menemukan empat tulisan yaitu Thumar, Jalil, Nisf dan Tsuluts. Keempat tulisan ini saling melengkapi antara satu gaya dengan gaya lain sehingga menjadi lebih sempurna. Tulisan Thumar yang berciri tegak lurus ditulis dengan pena besar pada tumar-tumar (lembaran penuh, gulungan kulit atau kertas) yang tidak terpotong. Tulisan ini digunakan untuk komunikasi tertulis para khalifah kepada amir-amir dan penulisan dokumen resmi istana. Sedangkan tulisan Jalil yang berciri miring digunakan oleh masyarakat luas.Sejarah perkembangan periode ini tidak begitu banyak terungkap oleh karena khalifah pelanjutnya yaitu Bani Abbasiyah telah menghancurkan sebagian besar peninggalan-peninggalan demi kepentingan politis.
Hanya ada beberapa contoh tulisan yang tersisa seperti prasasti pembangunan Dam yang dibangun Mu'awiyah, tulisan di Qubbah Ash-Shakhrah, inskripsi tulisan Kufi pada sebuah kolam yang dibangun Khalifah Hisyam dan lain-lain. Perkembangan Kaligrafi Periode Bani Abbasiyah (750-1258 M) Gaya dan teknik menulis kaligrafi semakin berkembang terlebih pada periode ini semakin banyak kaligrafer yang lahir, diantaranya Ad-Dahhak ibn 'Ajlan yang hidup pada masa Khalifah Abu Abbas As-Shaffah (750-754 M) dan Ishaq ibn Muhammad pada masa Khalifah al-Manshur (754-775) dan al-Mahdi (775-786). Ishaq memberikan kontribusi yang besar bagi pengembangan tulisan Tsuluts dan Tsulutsain dan mempopulerkan pemakaiannya.
Kemudian kaligrafer yaitu Abu Yusuf as-Sijzi yang belajar Jalil kepada Ishaq. Yusuf berhasil menciptakan huruf yang lebih halus dari sebelumnya.Adapun kaligrafer periode Bani Abbasiyah yang tercatat sebagai nama besar adalah Ibnu Muqlah yang pada masa mudanya belajar kaligrafi kepada Al-Ahwal al-Muharrir. Ibnu Muqlah berjasa besar bagi pengembangan tulisan kursif karena penemuannya yang spektakuler tentang rumus-rumus geometrikal pada kaligrafi yang terdiri dari tiga unsur kesatuan baku dalam pembuatan huruf yang ia tawarkan yaitu: titik, huruf alif, dan lingkaran.
Menurutnya setiap huruf harus dibuat berdasarkan ketentuan ini dan disebut al-Khat al-Mansub (tulisan yang berstandar). Ia juga mempelopori pemakaian enam macam tulisan pokok (al-Aqlam as-Sittah) yaitu Tsuluts, Naskhi, Muhaqqaq, Raihani, Riqa' dan Tauqi' yang merupakan tulisan kursif. Tulisan Naskhi dan Tsuluts menjadi populer dipakai karena usaha Ibnu Muqlah yang akhirnya bisa menggeser dominasi khat Kufi.Usaha Ibnu Muqlah pun dilanjutkan oleh murid-muridnya yang terkenal diantaranya Muhammad ibn as-Simsimani dan Muhammad ibn Asad. Dari dua muridnya ini kemudian lahir kaligrafer bernama Ibnu Bawwab. Ibnu Bawwab mengembangkan lagi rumus yang sudah dirintis oleh Ibnu Muqlah yang dikenal dengan Al-Mansub Al-Faiq (huruf bersandar yang indah). Ia mempunyai perhatian besar terhadap perbaikan khat Naskhi dan Muhaqqaq secara radikal.
Namun karya-karyanya hanya sedikit yang tersisa hingga sekarang yaitu sebuah al-Qur'an dan fragmen duniawi saja.Pada masa berikutnya muncul Yaqut al-Musta'simi yang memperkenalkan metode baru dalam penulisan kaligrafi secara lebih lembut dan halus lagi terhadap enam gaya pokok yang masyhur tersebut. Yaqut adalah kaligrafer besar dimasa akhir Daulah Abbasiyah hingga runtuhnya dinasti ini pada tahun 1258 M karena serbuan tentara Mongol.Pemakaian kaligrafi pada masa Daulah Abbasiyah menunjukkan keberagaman yang sangat nyata, jauh bila dibandingkan dengan masa Ummayah.
Para kaligrafer Daulah Abbasiyah sangat ambisius menggali penemuan-penemuan baru atau mendeformasi corak-corak yang tengah berkembang. Karya-karya kaligrafi lebih dominan dipakai sebagai ornamen dan arsitektur oleh Bani Abbasiyah daripada Bani Ummayah yang hanya mendominasi unsur ornamen floral dan geometrik yang mendapat pengarih kebudayaan Hellenisme dan Sasania.
Perkembangan Kaligrafi Periode Lanjut Selain di kawasan negeri Islam bagian timur (al-Masyriq) yang membentang disebelah timur Libya termasuk Turki, dikenal juga kawasan bagian barat negeri Islam (al-Maghrib) yang terdiri dari seluruh negeri Arab sebelah barat Mesir, termasuk Andalusia (Spanyol Islam). Kawasan ini memunculkan bentuk kaligrafi yang berbeda.
Gaya keligrafi yang berkembang dominan adalah Kufi Maghribi yang berbeda dengan gaya di Baghdad (Irak). Sistem penulisan yang ditemukan oleh Ibnu Muqlah juga tidak sepenuhnya diterima, sehingga gaya tulisan kursif yang ada bersifat konservatif.Sementara bagi kawasan Masyriq, setelah kehancuran Daulah Abbasiyah oleh tentara Mongol sibawah Jengis Khan dan puteranya Hulagu Khan, perkembangan kaligrafi dapat segera bangkit kembali tidak kurang dari setengah abad. Oleh Ghazan cucu Hulagu Khan yang telah memeluk agama Islam, tradisi kesenian pun dibangun kembali. Penggantinya yaitu Uljaytu juga meneruskan usaha Ghazan, ia memberikan dorongan kepada kaum terpelajar dan seniman untuk berkarya. Seni kaligrafi dan hiasan al-Qur'an pun mencapai puncaknya. Dinasti ini memiliki beberapa kaligrafer yang dibimbing Yaqut seperti Ahmad al-Suhrawardi yang menyalin al-Qur'an dalam gaya Muhaqqaq tahun 1304, Mubarak Shah al-Qutb, Sayyid Haydar, Mubarak Shah al-Suyufi dan lain-lain.Dinasti Il-Khan yang bertahan sampai abad ke-14 digantikan oleh Dinasti Timuriyah yang didirikan Timur Leng.
Meskipun dikenal sebagai pembinasa besar, namun setelah ia masuk Islam kaum terpelajar dan seniman mendapat perhatian istimewa. Ia mempunya perhatian besar terhadap kaligrafi dan memerintahkan penyalinan al-Qur-an. Hal ini dilanjutkan oleh puteranya Shah Rukh. Diantara ahli kaligrafi pada masa ini adalah Muhammad al-Tughra'I yang menyalin al-Qur'an bertarih 1408 daam gaya Muhaqqaq emas. Dan putera Shah Rukh sendiri yang bernama Ibrahim Sulthan menjadi salah seorang kaligrafer terkemuka.Dinasti Timuriyah mengalami kemunduran menjelang abad ke-15 dan segera digantikan oleh Dinasti Safawiyah yang bertahan di Persia dan Irak sampai tahun 1736. Pendirinya Shah Ismail dan penggantinya Shah Tahmasp mendorong perumusan dan pengembangan gaya kaligrafi baru yang disebut Ta'liq yang sekarang dikenal Khat Farisi. Gaya baru yang dikembangkan Ta'liq adalah Nasta'liq yang mendapat pengaruh dari Naskhi.
Tulisan Nasta'liq akhirnya menggeser Naskhi dan menjadi tulisan yang biasa digunakan untuk menyalin sastra Persia.Di kawasan India dan Afganistan berkembang kaligrafi yang lebih bernuansa tradisional. Gaya Behari muncul di India pada abad ke-14 yang bergaris horisontal tebal memanjang yang kontras dengan garis vertikal yang ramping.
Sedangkan di kawasan Cina memperlihatkan corak yang khas lagi, dipengaruhi tarikan kuas penulisan huruf Cina yang lazim disebut gaya Shini. Gaya ini mendapat pengaruh dari tulisan yang berkembang di India dan Afganistan.
Tulisan Shini biasa ditorehkan di keramik dan tembikar.Dalam perkembangan selanjutnya, wilayah Arab diperintaholeh Dinasti Utsmaniyah (Ottoman) di Turki. Perkembangan kaligrafi sejak masa dinasti ini hingga perkembangan terakhirnya selalu terkait dengan dinasti Utsmaniyah Turki. Perkembangan kaligrafi pada masa Utsmaniyah ini memperlihatkan gairah yang luar biasa. Kecintaan kaligrafi tidak hanya pada kalangan terpelajar dan seniman saja, tetapi juga beberapa sultan bahkan dikenal juga sebagai kaligrafer.
Mereka tidak segan-segan untuk merekrut ahli-ahli dari negeri musuh seperti Persia, maka gaya Farisi pun dikembangkan oleh dinasti ini. Adapun kaligrafer yang dipandang sebagai kaligrafer besar pada masa dinasti ini adalah Syaikh Hamdullah al-Amasi yang melahirkan beberapa murid, salah satunya adalah Hafidz Usman. Perkembangan kaligrafi Turki sejak awal pemerintahan Utsmaniyah melahirkan sejumlah gaya baru yang luar biasa indahnya, berpatokan dengan gaya kaligrafi yang dikembangkan di Baghdad jauh sebelumnya.
Yang paling penting adalah Syikastah, Syikastah-amiz, Diwani dan Diwani Jali. Syikastah (bentuk patah) adalah gaya yang dikembangkan dari Ta'liq dan Nasta'liq awal.
Gaya ini biasanya dipakai untuk keperluan-keperluan praktis. Gaya Diwani pun pada mulanya adalah penggayaan dari Ta'liq. Tulisan ini dikembangkan pada akhir abad ke-15 oleh Ibrahim Munif, yang kemudian disempurnakan oleh Syaikh Hamdullah. Gaya ini benar-benar kursif, dengan garis yang dominan melengkung dan bersusun-susun.
Diwani kemudian dikembangkan lagi dan melahirkan gaya baru yang lebih monumental disebut Diwani Jali, yang juga dikenal sebagai Humayuni (kerajaan). Gaya ini sepenuhnya dikembangkan oleh Hafidz Usman dan para muridnya. Sejarah Perkembangan Kaligrafi di Indonesia Di Indonesia, kaligrafi merupakan bentuk seni budaya Islam yang pertama kali ditemukan, bahkan ia menandai masuknya Islam di Indonesia. Ungkapan rasa ini bukan tanpa alasan karena berdasarkan hasil penelitian tentang data arkeologi kaligrafi Islam yang dilakukan oleh Prof. Hasan Muarif Ambary, kaligrafi gaya kufi telah berkembang pada abad ke-11, datanya ditemukan pada batu nisan makam Fatimah binti Maimun di Gresik (wafat 495 H/ 1082 M) dan beberapa makam lainnya dari abad-abad ke-15. Bahkan diakui pula sejak kedatangannya ke Asia Tenggara dan Nusantara, disamping dipakai untuk penulisan batu nisan ada makam-makam, huruf arab tersebut (baca: kaligrafi) memang juga banyak dipakai untuk tulisan-tulisan materi pelajaran, catatan pribadi, undang-undang, naskah perjanjian resmi dalam bahasa setempat, dalam mata uang logam, stempel, kepala surat dan sebagainya. Huruf Arab yang dipakai dalam bahasa setempat tersebut diistilahkan dengan huruf Arab Melayu, Arab Jawa atau Arab Pegon.Pada abad XVIII-XX, kaligrafi beralih menjadi kegiatan kreasi seniman Indonesia yang diwujudkan dalam aneka media seperti kayu, kertas, logam, kaca dan media lainnya.
Termasuk juga untuk penulisan mushaf-mushaf al-Qur'an tua dengan bahan kertas deluang dan kertas murni yang diimpor. Kebiasaan menulis al-Qur'an telah banyak dirintis oleh para ulama besar di pesantren-pesantren smenjak abad ke-16, meskipun tidak semua ulama dan santri yang piawai menulis kaligrafi dengan indah dan benar. Amat sulit mencari seorang khattat yang ditokohkan di penghujung abad ke-19 atau awal abad ke-20, karena tidak ada guru kaligrafi yang mumpuni dan tersedianya buku-buku pelajaran yang memuat kaidah penulisan kaligrafi. Buku pelajaran tentang kaligrafi pertama kali baru keluar sekitar 1961 karangan Muhammad Abdur Muhili berjudul 'Tulisan Indah' serta karangan Drs. Abdul Karim Husein berjudul 'Khat, Seni Kaligrafi: Tuntunan Menulis Halus Huruf Arab' tahun 1971.Pelopor angkatan pesantren baru menunjukkan sosoknya lebih nyata dalam kitab-kitab atau buku-buku agama hasil goresan tangan mereka yang banyak di tanah air.
Para tokoh tersebut antara lain; K.H. Abdur Razaq Muhili, H. Darami Yunus, H. Salim bakary, H.M. Salim Fachry dan K.H. Rofi'i Karim.
Angkatan yang menyusul kemudian sampai angkatan generasi paling muda dapat disebutkan antara lain Muhammad Sadzali (murid Abdur Razaq), K. Mahfudz dari Ponorogo, Faih Rahmatullah, Rahmat Ali, Faiz Abdur Razaq dan Muhammad Wasi' Abdur Razaq, Misbahul Munir dari Surabaya, Chumaidi Ilyas dari Bantul dan lainnya. Sirajuddin AR selanjutnya aktif menulis buku-buku kaligrafi dan mengalihkan kreasinya pada lukisan kaligrafi.Dalam perkembangan selanjutnya, kaligrafi tidak hanya dikembangkan sebatas tulisan indah yang berkaidah, tetapi juga mulai dikembangkan dalam konteks kesenirupaan atau visual art. Dalam konteks ini kaligrafi menjadi jalan namun bukan pelarian bagi para seniman lukis yang ragu untuk menggambar mahluk hidup.
Lujaini Ad-dini alah satu korban tenggelamnya 7 santri pada tanggal 7 oktober 2016 tersebut. Dalam tragedi ini menyimpan sebuah hikmah yang berharga. Dia-lah dani; sapaan akrab untuknya. Santri langitan asal Peganden Manyar Gresik.Pagi sebelum kepergiannya dia sempat berdialog dengan salah satu teman kami dari pengurus asrama A.' Panggil teman kami. 'Sampean kenapa gak ikut pulang sama adek pean??' Dia hanya membalas dengan seulas senyum dan berujar lembut;gaya khas ketika dia bicara ' Mboten cak, aku pulang nunggu imrithiku khatam disek'.
Dan benar komitmen yang dia katakan sampai mengantarkannyapada mimpi panjangnya, dia sudah tenang di sana. Sore menjelang maghrib sabtu kemarin dia di temukan telah meninggal di bengawan solo. Dan ajaibnya saat proses identifikasi korban, tersemat sebuah nadhom saku karya Syekh Syarofuddin Yahya al-'Imrithi di saku bajunya, ia membawa mimpinya untuk menghatamkan nadhom tersebut sampai akhir hayatnya. Semoga komitmen nya dalam menyelesaikan hafalannya bisa menjadi motivasi untuk kita yang masih maupun sudah pulang dari pesantren. Semoga keluarga yangditinggal diberi ketabahan. Edited dari status facebook santri: Damar Jati Baca Juga: - Super Hero Dalam Tragedi Langitan.
Tragedi langitan jumat, 7 oktober 2016, Sebanyak tujuh orang santri Pondok Pesantren Langitan di Kabupaten Tuban hilang tenggelam di Sungai Bengawan Solo, Jumat, 7 Oktober 2016. Mereka tenggelam setelah perahu yang ditumpangi saat menyeberangi sungai menuju Babat, Lamongan, terguling. Salah satunya adalah santri yang bernama ABDULLOH UMAR (15th). Dia adalah santri yg cerdas. Rencana tahun ini almarhum akan berangkat mondok di Makkah al-mukarromah, tanggal berangkat pun kabarnya sudah ditentukan, namun Allah berkehendak lain. Didalam perahu yang di tumpanginya ada dua saudaranya yaitu Abdulloh Umar dan adiknya ahmad umar. Saat perahu yang di tumapnginya tenggelam sang kakak (almarhum) yg mampu berenang melihat adiknya terseret arus sunagi, dia pun berusah menolongnya.
Setelah adiknya selamat ia melihat temanya terseret arus. Ia pun kembali berenang untuk menyelamatkanya. Setelah temanya selamat, mungkin karna kecapekan karna arus yg deras justru ia yg terbawa arus. Sang adik (ahmad) yg selamat berusaha berteriak mencari kakaknya dengan berteriak 'kakak endi. indo: kakak mana, kakak mana.
Kak -teriaknya sambil menangis. Namun kakaknya hilang ditelan derasnya arus bengawan solo itu.
Dua hari kemudian dia ditemukan dalam keadaan meninggal dunia. Semoga Almarhunam meninggal dalam keadaan syahid. Edited dari status akun facebok: Dampar Jati Alm. Abdullah sebelah kiri abahnya KH.Umar Toha. Ahmad sebelah kanan abahnya, korban yg selamat.
Baca Juga: - Lujaini Ad-dini dan Mimpinya Hikmah Tragedi Langitan. Ahlibahasaarab.blogspot.com - Untuk membuat kaligrafi memang membutuhkan latihan, tak bisa langsung tiba-tiba pandai membuat atau menulis kaligarafi yang indah (kecuali mempunyai ilmu laduni dan bakat terpendam:-) ). Namun tenang teman-teman, saat ini zamanya sudah digitalisasi, sudah banyak softwer bertebaran disana sini. Tidak lain dengan aplikasi yang satu ini, yaitu aplikasi KELK anda bisa belajar dan menulis kaligari arab.Lansung saja kita simak bagaimana cara menginstal aplikasi ini dan cara menggunakanya: 1. Kita buka KELK-nya Bagi yang belum punya harus install dulu dong. Nih kalu mau unduh di SINI.Kita sarankan menggunakan IDM biar lebih cepat, karena lumayannn.- extract rar software tersebut- Sebelum memulai Instalasi, matikan dulu anti virus dan koneksi internetnya.- Install Kelk2010.exe- Telah diinstal, Jalankan Kelk Patcher V2.2- Kalau sudah muncul tulisan DONE, berarti sukses.
Jika belum muncul DONE, ulangi lagi. Kalau perlu ununstall dulu yang gagal tadi.- dalam software tersebut juga sudah di cantumkan cara instalasi nya. Klik pada 'PAGE TEXT' (ada kotak merah) posisi di atas. Lihat gambar: 3. Kita rubah mode input dari EN/IN ke model AR (arab saudi) Posisi di bawah kanan. Kadang ketika kita menggunakan KELK 2010 sudah otomatis ke mode AR.
Bagi kita yang belum terinstall mode arab, bisa kita pragram dulu. Caranya bisa kita baca di sini: Cara Mengatur Mode Arab Di Laptop Bagi kita yang belum hafal keyboard arab, bisa minta tolong ke screen keyboard.Caranya: Klik start - all program -accesories -ease of acces - on screen keyboard (WIN 7).4. Setelah terbuka, nanti ada 2 baris tulisan arab bawaan dari sononya.Hapus saja dengan menekan tombol 'DEL', kemudian kita tuliskan apa yang akan kita tulis. Tempat kita menulis (contoh gambar.bos) di kotak warna merah, nah.penampakannya ada di kotak warna biru. Setelah dirasa cukup menulisnya, kita klik tanda 'close'.nah.sudah jadi kan.kok gak sesuai dengan selera kita.kita rubah saja fontnya.Caranya kita klik ujung garis yang di bawah tulisan, sampai garisnya menyala biru.6.
Untuk mengganti font yang sesuai dengan selera kita.(masakan kali.) setelah menyala garisnya kita klik saja tanda merah nomer 1, untuk merubah besar kecilnya klik kotak warna merah nomer 2. Untuk mangatur sepasi antara huruf satu ke huruf yang lain, kita klik huruf itu sampai menyala biru.Nomer 1 untuk merenggangkan, nomer 2 untuk merapatkan huruf. Bila akan memindah semua kalimat, klik pada garis bagian belakang sampai menyala, dan digeser sesuai yang kita kehendaki ( kebalikannya ketika akan merubah font). Untuk memberikan i'rob/ harokat/ baris pada tulisan tersebut, kita klik pada tanda 'vowel', nanti akan muncul beberapa asesoris kaligrafi. Kita seret ke tempat yang kita inginkan. AGAR TULISANNYA JELAS, kita zoom saja menjadi 100 persen atau sesuai selera kita.
Bila kita mau meng 'undo' klik bersamaan 'ctr+u'.Inilah hasil akhir yang bisa saya tulis. Mohon maaf.tentunya banyak kekurangan dalam pembelajaran kita dalam hal ini. Karena saya sendiri baru kali ini menggunakannya (hik.hik.cuma BONEK /bondo nekat nggawe). Silahkan anda berkreasi dengan sesuka hati. Source: Latansa Belajar Bahan Bacaan Para kaligrafer: - Pengertian Kaligrafi - Jenis-jenis Khot - Stiker Keybord Arab. Ahlibahsaarab.blogspot.com - Mempunyai hobi untuk membuat kaligarfi adalah suatu yang langka, dan jarang sekali sesorang mempunyai bakat ini, bahkan seorang pelukis pun belum tentu bisa membuat kaligarfi yang bagus.
Belajar kaligarafi membutuhkan ketekunan dan kesabaran hingga memperoleh titik yang sempuran untuk dinamakan kaligrafer. Bagi pemula yang ingin memulai belajar kaligafi bisa baca artikel di blog ini. Namun pada saat ini dunia teknologi semakin berkembang, jadi anda tidak perlu susah-susah untuk mencari guru kaligari, di internet atau youtube sudah banyak tutorial untuk belajar kaligarafi. Akan tetapi penulis saran kan untuk mencari guru yang berkualitas dan sudah diakui. Itu akan lebih bagus dan tulisan kaligarifi-nya sesuai dengan kaidah dan aturan. Bagi yang belum mempunyai buku kaligrafi bisa download disini: Panduan Kaligrafi Untuk kali ini saya tidak akan membahasan belajar kaligarfi lewat intener atau youtube tapi akan membagi Aplikasi handal untuk menulis kaligarafi arab.
Untuk mendapat aplikasi handal dan gratis ini bisa download langsung link diawah ini: Download KELK Untuk cara mendownload dan menggunakan Aplikasi handal ini bisa baca artikel ini: Cara Menulis Kaligari Arab dengan KELK Sekian, semoga aplikasi Kelk ini bermanfaat bagi rakan-rakan yang akan memulai belajar menulis kaligrafi arab menggunakan kelk. Semoga bermaanfaat dan sukses. Jangan lupa dibangikan untuk saudara dan teman yang lagi membutuhkan. Bahan Bacaan Para kaligrafer: - Pengertian Kaligrafi - Jenis-jenis Khot - Stiker Keybord Arab.